Aku Bisa menulis Puisi Paling Lirih Malam Ini
terjemahan sajak Pablo Neruda oleh Syaiful Bahri
Aku bisa menulis puisi paling lirih malam ini
Menulis, bagai malam pecah
Dan bintang biru begetar di jauhan
Angin malam Berkelindan dan bernyanyi di cakrawala
Pada memalam seperti ini harusnya kurengkuh
Dia di lenganku
mengecupnya berulang diselingkup langit tanpa
muara
sesekali ia mencintaiku, dan aku cinta ia pula
Bagaimana seseorang acuh pada matanya yang dalam
Aku bisa menulis puisi paling lirih malam ini
Dalam renung tak tergapai, dan rasa ia tak tercapai
menyimak malam larat, bertambah larat sebab ia tiada
dan puisi jatuh di jiwa
seperti embun di padang rumput
percuma cintaku, menjaganya pun tak mampu
malam pecah dan ia jauh
itu saja. seseorang bersenandung di jauhan. di jauhan
jiwaku larat dan ia jauh
mataku mencarinya, sebagaimana aku juga
hatiku mencarinya. dan ia masih jauh
malam sama putihkan pepohon sama
kita, pada saat sama, tak lagi sama
tak lagi aku mencintanya, sungguh, tapi nyatanya masih
suaraku mencoba mencari udara yang mampu berdenting di telinganya
asing. perlahan dia menjadi asing. seperti kekecupanku sebelumnya
suaranya yang andai, tubuhnya yang lampai, matanya yang rinai
tak lagi aku mencintanya, sungguh, tapi mungkin masih
cinta terlalu lekas, buat lupa waktu tak bisa diringkas
karena pada memalam seperti ini harusnya kurengkuh
Dia di lenganku
jiwaku larat setelah dia tiada
walau setelah ini tak kan ada luka yang disebabkannya
dan puisi ini yang terakhir ku tuliskan untuknya
penulis : kakak tercinta NOVEL VALENTINO
Aku Bisa menulis Puisi Paling Lirih Malam Ini
Diposting oleh
Dea Valenta
Kamis, 06 Mei 2010
Label: PUISI
0 komentar:
Posting Komentar