Dea Valenta Radityo Putri

iseng-iseng daripada bengong mending klik ini yuk . dengerin lagu-lagu aku . ga sebagus celine dion atau semerdu mariah carey ,, tapi lumayanlaaah ga bikin kuping sakit :D caranya ,, cukup klik link ini aja ko ---> Dea Valenta Radityo Putri hehehe makasi atas perhatiannya :)

APLIKASI EDUKASI MENGENAL NAMA BUAH DAN NAMA HEWAN BERBAHASA INGGRIS UNTUK ANAK-ANAK PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID

1. Struktur Navigasi

Halaman pertama yang akan tampil adalah halaman layar Home yang menampilkan pilihan dengan 3 buah button yaitu Start, About, dan Exit. Untuk tombol Exit berfungsi untuk keluar dari aplikasi. Sedangkan tombol Start berfungsi untuk menampilkan pilihan yang berisi Fruits dan Animal. Dan tombol yang terakhir yaitu about berisi halaman berisi tentang kegunaan aplikasi fruits and animals. Kemudian ketika pengguna memilih tombol Start maka pengguna akan disajikan dengan beberapa pilihan tampilan baik berupa image maupun text. 2. Flow Chart
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa untuk pengguna diberi kemudahan untuk menuju ke tampilan yang satu dengan yang lain. Jika pengguna memilih tombol Start , maka pengguna akan menuju ke main menu dimana akan tercantum pilihan antara tampilan image ataupun text untuk fruits dan Animals di dalamnya. Dari main menu tersebut, pengguna bias memilih tombol image atau text untuk masing-masing fruit dan animal. Ada tombol about untuk menuju ke informasi mengenai aplikasi yang dijalankan. Lalu tombol exit untuk keluar dari aplikasi tersebut. 3. Tampilan

KOMPONEN KOMPONEN FILE SERVICE

Pengertian File Server dan File Service
File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File System) menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun 1985. DFS yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common Internet File System).
File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file system yang ditawarkan pada komputer client. Suatu file server adalah implementasi dari file service dan berjalan pada satu atau lebih mesin. File itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file seperti kepemilikan file, ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file.

Karakteristik File System
File Sistem adalah bertanggung jawab untuk pengorganisasian, penyimpanan, pencarian keterangan, penamaan, sharing atau pembagian dan protection atau perlindungan dari file-file. File berisi dari dua bagian penting yaitu data dan atribut. File sistem didesain untuk menyimpan dan mengatur banyak dan besar file dengan fasilitas untuk membuat, memberi nama dan menghapus file. File system juga bertanggung jawab untuk pengontrolan dari akses file, akses terbatas ke file oleh user yang berhak dan tipe-tipe dari akses yang
diminta.

Operasi pada file (=data + atribut)

-Create / delete
-Query / Modifikasi Atribut
-Open / Close
-Read / Write
-Akses Kontrol

Organisasi penyimpanan

-Struktur direktori (hirarki, pathname)
-Metadata (pengaturan informasi file) : atribut file, informasi struktur direktori


Atribut File
File adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan sekunder. Atribut file terdir dari :
1. Nama
Merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human readable form).
2. Type
Dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa tipe berbeda
3. Lokasi
Merupakan pointer atau penunjuk ke device dan lokasi file pada device tersebut berada
4. Ukuran (Size)
Ukuran file pada saat itu, baik dalam byte, huruf ataupun blok
5. Proteksi
Informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis dan mengeksekusi file
6. Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna Informasi ini biasanya disimpan untuk :
- Pembuatan file
- Modifikasi terakhir yang dilakukan pada file
- Penggunaan terakhir file

Struktur File System
- Modul direktori : menghubungkan nama file dengan ID file
- Modul File : menghubungkan ID dengan file tertentu
- Modul Akses Kontrol : memeriksa permission utuk operasi yang diminta
- Modul Akses File : read / write data file atau atribut
- Modul Blok : akses dan alokasi blok disk
- Modul Perangkat : disk I/O dan buffering


File service memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
1. File Service
File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file system yang ditawarkan pada komputer client. Suatu file server adalah implementasi dari file service dan berjalan pada satu atau lebih mesin. File itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file seperti kepemilikan file, ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file.
2. Directory Service
Directory service merupakan sebuah service yang digunakan untuk menghubungkan semua resource yang ada pada jaringan dan berperan semacam sebuah buku telpon raksasa. Directory service pada NT 4 mempunyai peran penting dalam mengatur proses logon dan administrasi security secara terpusat.
Pada generasi DS yang lebih lanjut, Microsoft memperkenalkan ADS yang disertakan bersama OS Windows 2000 server. ADS generasi kedua ini mempunyai kemampuan yang jauh lebih besar daripada pendahulunya. Selain itu Microsoft juga mempermudah administrasi dari ADS dengan menggunakan system hierarchical view dan multimaster.
3. Naming Service
Suatu name service dapat menyimpan kumpulan satu atau lebih konteks penamaan yaitu sehimpunan keterkaitan antara nama dan atribut objek, seperti user, komputer, services, dan remote object.

Hal-hal yang dibutuhkan untuk standar penamaan Name Service :
· Penamaan unik yang standard
· Konsistensi
· Scalability
· Performance dan Availability
· Mudah menyesuaikan terhadap perubahan
· Perlindungan kegagalan


sumber :
http://sisterapril.blogspot.com/2011/01/bab-v.html
http://ku2harlis.wordpress.com/file-service/
http://heniagustina.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab09.pdf

Software, technology, & Bahasa Komunikasi Agent

Agent merupakan suatu teknologi baru dalam dunia rekayasasoftware. Kemampuan agen yang otonom, personal, mobile dan mampu bekerja sama secara terus menerus membuat para pengembangsoftware memanfaatkan teknologi ini untuk aplikasi yang mempunyai lingkungan yang memiliki jenis informasi yang beragam dan tersebar di banyak lokasi (Lange, 1998).
Menurut, Graesser (Graesser dalam Jeaning, 1998) software agent adalah “An autonomous agent is sistem situated within and part of environment that senses that environment and acts on it, over time, in pursuit of its own agenda and so as to effect what it senses in the future.”
Di dalam kamus Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan sebagai: “A person or thing that acts or is capable of acting or is empowered to act, for another.”
Disini ada dua point yang bisa kita ambil:
· Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
· Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk orang lain.
Ditarik dari point-point diatas Caglayan [Caglayan et al., 1997] mendefinisikan software agent sebagai: “Suatu entitas software komputer yang memungkinkan user (pengguna) untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara mandiri (autonomously).”
Definisi agen yang akan dipakai dalam penelitian ini yaitu dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu perspektif user dan perspektif sistem. Dalam perspektif user agen merupakan sebuah software yang bertindak selaku perantara/ agen atau broker bagi user yang memungkinkan user untuk mendelegasikan tugas kepadanya serta melakukan pekerjaan seperti yang diperintahkannya. Sedangkan dalam perspektif sistem, agen dapat mengenali lingkungan kerjanya dan memiliki sifat-sifat keagenan.
Karakteristik dan Atribut Software Agent
1. Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal penting lagi yang mendukung autonomy adalah masalah intelegensi (intelligence) dari agent.
2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah stationary agent. Bagaimanapun juga keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, adanya informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).
7. Communication and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997] dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Kemudian masih berhubungan dengan ini komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF).

Klasifikasi Software Agent Menurut Karakteristik Yang Dimiliki
1. Collaborative Agent: Agent yang memiliki kemampuan melakukan kolaborasi dan koordinasi antar agent dalam kerangka Multi Agent System (MAS).
2. Interface Agent: Agent yang memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan user, melakukan fungsi monitoring dan learning untuk memenuhi kebutuhan user.
3. Mobile Agent: Agent yang memiliki kemampuan untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, dan secara mandiri melakukan tugas ditempat barunya tersebut, dalam lingkungan jaringan komputer.
4. Information dan Internet Agent: Agent yang memiliki kemampuan untuk menjelajah internet untuk melakukan pencarian, pemfilteran, dan penyajian informasi untuk user, secara mandiri. Atau dengan kata lain, memanage informasi yang ada di dalam jaringan Internet.
5. Reactive Agent: Agent yang memiliki kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dimana dia berada.
6. Hybrid Agent: Kita sudah mempunyai lima klasifikasi agent. Kemudian agent yang memiliki katakteristik yang merupakan gabungan dari karakteristik yang sudah kita sebutkan sebelumnya adalah masuk ke dalam hybrid agent.
7. Heterogeneous Agent System: Dalam lingkungan Multi Agent System (MAS), apabila terdapat dua atau lebih hybrid agent yang memiliki perbedaan kemampuan dan karakteristik, maka sistem MAS tersebut kita sebut dengan heterogeneous agent system.

Klasifikasi menurut Lingkungan Dimana Dijalankan
1. Desktop Agent : Agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer (PC), dan berjalan diatas suatu Operating System (OS).
2. Internet Agent : Agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringanInternet, melakukan tugas memanage informasi yang ada di Internet. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah: Web Search Agent, Web Server Agent, Information Filtering Agent, Information Retrieval Agent, Notification Agent, Service Agent, Mobile Agent.
3. Intranet Agent : Agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringanIntranet, melakukan tugas memanage informasi yang ada di Intranet.
Termasuk dalam klasifikasi ini adalah: Collaborative Customization Agent, Process Automation Agent, Database Agent, Resource Brokering Agent.

Software agent dalam konsepsi black-box bisa divisualisasikan sebagai berikut. Pertama agent mendapatkan input atau perception terhadap suatu masalah, kemudian bagian intelligent processing mengolah input tersebut sehingga bisa menghasilkan output berupa action. Software agent memiliki module interaksi (interaction module) yang berguna untuk melakukan komunikasi (communication), koordinasi (coordination) dan kooperasi (cooperation) dengan lingkungannya. Lingkungan (environment) dari agent bisa berwujud agent lain, user atau pengguna, ataupun berupa sumber-sumber informasi (information sources). Agent menggunakan module interaksi untuk mendapatkan informasi dari lingkungan dan juga untuk melakukan aksi. Oleh karena itu module interaksi disediakan dalam level input (perception) dan output (action).
Mobile agent adalah agen yang aktif dan dapat bergerak menuju komputer lain, atau mejelajahi jaringan untuk menjalankan tugasnya. Mobile agent sering digunakan untuk mengumpulkan data, informasi atau suatu perubahan. Mobile agent tidak terikat pada sistem dimana ia mulai dieksekusi. Beberapa penerapan dari Mobile agent: Pengumpulan data, pencarian dan penyaringan, pemantauan asinkron, dan pemrosesan paralel.
Keuntungan Mobile agent
1. Mengurangi beban jaringan
2. Efisiensi sumber daya
3. Menanggulangi latency jaringan
4. Encapsulate protocol
5. Eksekusi secara asynchronous dan autonomous
6. Beradaptasi secara dinamis
7. Andal dan toleran terhadap kesalahan
8. Mendukung lingkungan yang heterogen
9. Real Time Notification
10. Ekekusi paralel
11. Paradigma Komputasi yang adaptif
12. Skalabilitas

Bahasa Pemrograman atau komunikasi agent
Bahasa pemrograman yang dipakai untuk tahap implementasi dari softwareagent, sangat menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai dengan yangdiharapkan. Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman yang sebaiknya di pakai. Diantaranya yaitu :
1. Object-Orientedness:
Karena agent adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa penelitimenganggap agent adalah obyek yang aktif, maka juga agent harusdiimplementasikan kedalam pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-orientedprogramming language).
2. Platform Independence:
Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup danberjalan diberbagai lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakaiuntuk implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain programtersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).
3. Communication Capability:
Pada saat berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan(network environment), diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secarafisik. Sehingga diperlukan bahasa pemrograman yang dapat mensupportpemrograman yang berbasis network dan komunikasi.
4. Security:
Faktor keamanan (security) adalah factor yang sangat penting dalam memilihbahasa pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobilagent, diperlukan bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan yangbisa membuat agent bergerak dengan aman.
5. Code Manipulation:
Beberapa aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode programsecara runtime, sehingga diperlikan bahasa pemrograman untuk software agent yangdapat menangani masalah runtime tersebut.Dari karakteristik di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman yang layak untuk mengimplementasikan software agent adalah sebagai berikut :
• Java
• Telescript
• Tcl/Tk, Safe-Tcl, Agent-Tcl

Teknologi agen telah menunjukkan potensi besar untuk memecahkan masalah dalam skala besar sistem terdistribusi.
Aplikasi Software Agent di Dunia Industri
Teknologi agent sudah diaplikasikan secara luas di dunia Industri. Bagaimanapun juga harus diakui bahwa secara sejarah penelitian, selain dunia Internet dan bisnis, teknologi agent banyak didesain untuk dimanfaatkan di bidang industry, yaitu:
· Manufacturing
· Process Control
· Telecommunications
· Air Traffic Control
· Transportation System
Aplikasi Software Agent di Dunia Internet dan Bisnis
Teknologi agent paling banyak diaplikasikan dalam dunia Internet dan bisnis ini. Bagaimanapun juga ini tak lepas dari maju dan berkembang pesatnya teknologi jaringan komputer yang membuat perlunya paradigma baru untuk menangani masalah kolaborasi, koordinasi dalam jarak yang jauh, dan salah satu yang penting lagi adalah menangani kendala membengkaknya informasi, yaitu:
· Information Management
· Electronic Commerce
· Distributed Project Management
Aplikasi Software Agent di Dunia Entertainment
Adanya software agent, memungkinkan komunitas informatika dan komputer untuk ikut andil merealisasikan pemikirannya, contohnya:
· Games
· Interactive Theatre and Cinema
Aplikasi Software Agent di Dunia Medis
Teknologi agent pun dicoba untuk diimplementasikan dalam rangka mencoba mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan monitoring pasien [Larsson et al., 1998], manajemen kesehatan dari pasien [Huang et al., 1995], dsb.
Aplikasi Software Agent di Dunia Pendidikan
Dengan perkembangan teknologi jaringan komputer, dunia pendidikan pun salah satu yang merasakan manfaatnya. Sistem pengajaran pun mengalami perkembangan kearah lebih modern dengan memanfaatkan teknologi jaringan. Berhubungan dengan teknologi agent, dewasa ini banyak sekali riset dan aplikasi untuk dunia pendidikan yang menggunakan teknologi agent, misalnya [Chen et al., 1996], [Espinosa et al., 1996], [Florea, 1999], dsb.

http://romisatriawahono.net
http://muhal.wordpress.com/2007/03/26/mobile-agent-aglets-berbasis-java/
http://amaryllisprojets.blogspot.com/2010/06/aglat.html
http://translate.google.co.id/translate hl=id&langpair=en|id&u=http://www.imes.mtu.edu/PubDocs/TRC.pdf
http://viqih2307qiecky.blogspot.com/2012/03/software-technology-dan-bahasa.html

Hubungan Antara OSI dan TCP/IP

Pengertian OSI dengan TCP/IP

OSI

OSI (Open System Interconnection) merupakan suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977.

TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan salah satu jenis protokol jaringan yang dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walaupun platform yang digunakan pada komputer-komputer tersebut berbeda satu sama lain. TCP/IP ini dikembangkan pertama kali oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) sebagai bagian dari penelitiannya.

Cara kerja OSI dengan TCP/IP

OSI

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer aphysical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

TCP/IP

Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah.

Perbedaan OSI dengan TCP/IP

Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”.
Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.

Persamaan OSI dengan TCP/IP

OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki transport dan network layer yang sama.
OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda
OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki layer (lapisan).
Asumsi dasar OSI layer dan TCP/IP layer adalah menggunakan teknologi packet switching.

Hubungan OSI dengan TCP/IP

Keduanya berjalan sendiri-sendiri, tapi yang perlu diketahui adalah saat standar model OSI diumumkan, protokol TCP/IP sudah mulai “dewasa” terlebih dulu.

TCP/IP pada dasarnya tidak sesuai/ memenuhi standar yang digariskan oleh Model OSI. Meskipun demikian dua model yang berbeda ini memiliki tujuan yang sama-sama mulianya, yaitu menstandarkan protokol Jaringan agar dunia jaringan “tidak pusing”.

Walau TCP/IP berbeda dengan Model OSI, tapi masih banyak kompatibilitas di antara keduanya, dan kita akan sering melihat orang membahas protokol TCP/IP dari terminologi Model OSI.

sumber :

http://blog.uad.ac.id/hasni/2011/04/11/pengertian-osi-dan-tcpip/
http://dhanz3rd.wordpress.com/2011/01/10/tcpip-dan-osi-layer/
http://lodonk.com/2011/08/21/tutor-tp03-komputer-jaringan-tentang-tcpip-vs-model-osi-paket-data-dan-cara-kerja-tcpip/
http://dhanz3rd.wordpress.com/2011/01/10/tcpip-dan-osi-layer/
http://gigihsoak.wordpress.com/2012/03/18/hubungan-osi-dengan-tcpip/

KARAKTERISTIK SISTEM TERDISTRIBUSI

Sistem distribusi memiliki 3 karakteristik dan merupakan sifat atau ciri yang dimiliki olehsitem distribusi yaitu
1.
Keterbatasan dalam global clock (No global clock)
•Dalam pemakaian bersama atas sumber daya diperlukan beberapa hal yaitu :

-Dibutuhkan hardware dan software yang mendukung
-Memerlukan resource manager (RM)
-Perlunya suatu hubungan antara resource dengan pihak yang menggunakannya
-Terdapat Client-server, remote evaluation, code on demand, dan mobile agent

•Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi,oleh karena asynchronous message passing
•Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui
global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing)

2.
Independent failure

•Keterbukaan merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh sistem distribusiantara lain :

-Syarat logis bagi sistem yang tumbuh dari komponen-komponen yangheterogen
-Keterbukaan mensyaratkan interoperabilitas membangun jembatan pengatur
-Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui
-Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan

3.
Sistem terdistribusi adalah sistem concurrent (Concurrency of components)
Setiap komponen hardware/software bersifat otonom (kita akan menyebut komponen otonomadalah “proses”) Dan Komponen menjalankan tugas bersamaan, hal ini muncul dari sifatkemandirian dalam sumber data yang dimiliki sistem distribusi.
Contoh :
A dan B adalah concurrent jika A dapat terjadi sebelum B, dan B dapat terjadisebelum AMelakukan sinkronisasi dan koordinasi dengan message passing hal ini penting karenamenyangkut integritas resource, serta berlakunya sharing resources karena terdapatParalelisme dalam sumber daya dalam sistem distribusi


*ciri Sistem Distribusi Keamanan :

1. Privasi Melindungi sumberdaya dari akses yang tidak diijinkan.
2. Integritas Keamanan dan keutuhan sebuah data.
3. Ketersediaan Sumberdaya dapat selalu diakses

#Karakteristik lain dari sistem terdistribusi:

*Skalabilitas

-Asumsi: ketersediaan resource tidak boleh dibatasi

-Pertumbuhan SD tidak boleh berpengaruh pada sistem dan software

-Toleransi terhadap kesalahan

-Menjaga kebenaran kinerja sistem dan ketersediaan layanan

-Redundansi h/w dan pemulihan s/w

-Transparansi

-Pemisahan antara user dan sistem

-Transparansi akses dan lokasi paling dominan




sumber :
http://www.scribd.com/doc/76639805/Karakteristik-Sistem-Data-Terdistribusi
http://blogkearie.blogspot.com/2011/02/definisi-sistem-terdistribusi.html
http://joelnino.wordpress.com/2012/03/09/karakteristik-sistem-distribusi/

Pengantar Komputasi Modern

Mengenai Komputasi Modern

1. Apa yang dimaksud dengan komputasi modern?
Jawab :
Komputasi modern merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk menemukan suatu solusi dari data yang telah kita input dengan menggunakan algoritma yang dibantu dengan sebuah teknologi atau komputer.

2. Bagaimana sejarah dari komputasi modern?
Jawab :
Perkembangan sejarah komputasi modern diawali dengan :
- Konrad Zuse’s electromechanical “Z mesin”. Z3 (1941) adalah sebuah mesin pertama yang menampilkan biner aritmatika, termasuk aritmatika floating point dan ukuran programmability. Pada tahun 1998, Z3 operasional pertama di dunia komputer itu di anggap sebagai Turing lengkap.

- Berikutnya Non-programmable Atanasoff-Berry Computer yang di temukan pada tahun 1941 alat ini menggunakan tabung hampa berdasarkan perhitungan, angka biner, dan regeneratif memori kapasitor.Penggunaan memori regeneratif diperbolehkan untuk menjadi jauh lebih seragam (berukuran meja besar atau meja kerja).

- Selanjutnya komputer Colossus ditemukan pada tahun 1943, berkemampuan untuk membatasi kemampuan program pada alat ini menunjukkan bahwa perangkat menggunakan ribuan tabung dapat digunakan lebih baik dan elektronik reprogrammable.Komputer ini digunakan untuk memecahkan kode perang Jerman.

- The Harvard Mark I ditemukan pada 1944, mempunyai skala besar, merupakan komputer elektromekanis dengan programmability terbatas.

- Lalu lahirlah US Army’s Ballistic Research Laboratory ENIAC ditemukan pada tahun 1946, komputer ini digunakan unutk menghitung desimal aritmatika dan biasanya disebut sebagai tujuan umum pertama komputer elektronik (ENIAC merupaka generasi yang sudah sangat berkembang di zamannya sejak komputer pertama Konrad Zuse ’s Z3 yang ditemukan padatahun 1941).

3. Sebutkan contoh dari komputasi modern?
Jawab :
-Komputer Colossus
-Komputer elektronik ENIAC


Mengenai Pararel Processing

1. Apa yang dimaksud dengan komputasi?
Jawab :
Komputasi merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk menemukan suatu solusi dari data yang telah kita input dengan menggunakan algoritma.

2. Apa yang dimaksud dengan paralel processing?
Jawab :
Komputasi parallel adalah komputer dengan banyak processor dapat melakukan parallel processing dengan cara membagi-bagi proses ke source-source yang dimiliki. Sedangkan pemrosesan paralel dalam sebuah komputer dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan instruksi-instruksi secara bersamaan waktunya. Hal ini dapat menyebabkan pelaksanaan kejadian-kejadian dalam interval waktu yang sama, dalam waktu yang bersamaan atau dalam rentang waktu yang saling tumpang tindih.

3. Jelaskan hubungn antara paralel dengan processing ?
Jawab :
Paralel dengan prosesing merupakan suatu pemrosesan informasi yang lebih mendekatkan pada manipulasi rata-rata dari elemen data terhadap satu atau lebih penyelesaian proses dari sebuah masalah.


Mengenai BioInformatika

1. Jelaskan sejarah mengenai BioInformatika!
Jawab :
Bioinformatika pertamakali dikemukakan pada pertengahan 1980an untuk mengacu kepada penerapan ilmu komputer dalam bidang biologi. Meskipun demikian, penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika seperti pembuatan pangkalan data dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologi telah dilakukan sejak tahun 1960an.

Kemajuan teknik biologi molekuler dalam mengungkap sekuens biologi protein (sejak awal 1950an) dan asam nukleat (sejak 1960an) mengawali perkembangan pangkalan data dan teknik analisis sekuens biologi. Pangkalan data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960an di Amerika Serikat, sementara pangkalan data sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970an di Amerika Serikat dan Jerman pada Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (European Molecular Biology Laboratory).

Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970an menjadi landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang dapat diungkapkan pada 1980an dan 1990an. Hal ini menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek pengungkapan genom, yang meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan dan analisis sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.

Perkembangan jaringan internet juga mendukung berkembangnya bioinformatika. Pangkalan data bioinformatika yang terhubungkan melalui internet memudahkan ilmuwan dalam mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam pangkalan data tersebut serta memperoleh sekuens biologi sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaran program-program aplikasi bioinformatika melalui internet memudahkan ilmuwan dalam mengakses program-program tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya.

2. Apa itu BioInformatika? dan Bagaimana penerapannya?
Jawab :
Istilah BioInformatika ini berasal dari bahasa Inggris yaitu bioinformatics, yang artinya ilmu yang mempelajari tentang penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.

CABANG-CABANG YANG TERKAIT DENGAN BIOINFORMATIKA

Dari pengertian Bioinformatika yang telah dijelaskan, kita dapat menemukan banyak terdapat banyak cabang-cabang disiplin ilmu yang terkait dengan Bioinformatika, terutama karena bioinformatika itu sendiri merupakan suatu bidang interdisipliner. Hal tersebut menimbulkan banyak pilihan bagi orang yang ingin mendalami Bioinformatika.

Biophysics

Adalah sebuah bidang interdisipliner yang mengalikasikan teknik-teknik dari ilmu Fisika untuk memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical Society). Disiplin ilmu ini terkait dengan Bioinformatika karena penggunaan teknik-teknik dari ilmu Fisika untuk memahami struktur membutuhkan penggunaan TI.

Computational Biology

Computational biology merupakan bagian dari Bioinformatika (dalam arti yang paling luas) yang paling dekat dengan bidang Biologi umum klasik. Fokus dari computational biology adalah gerak evolusi, populasi, dan biologi teoritis daripada biomedis dalam molekul dan sel.

Medical Informatics

Menurut Aamir Zakaria [ZAKARIA2004] Pengertian dari medical informatics adalah “sebuah disiplin ilmu yang baru yang didefinisikan sebagai pembelajaran, penemuan, dan implementasi dari struktur dan algoritma untuk meningkatkan komunikasi, pengertian dan manajemen informasi medis.” Medical informatics lebih memperhatikan struktur dan algoritma untuk pengolahan data medis, dibandingkan dengan data itu sendiri. Disiplin ilmu ini, untuk alasan praktis, kemungkinan besar berkaitan dengan data-data yang didapatkan pada level biologi yang lebih “rumit”.

Cheminformatics

Cheminformatics adalah kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan data-mining yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge Healthech Institute’s Sixth Annual Cheminformatics conference). Kemungkinan penggunaan TI untuk merencanakan secara cerdas dan dengan mengotomatiskan proses-proses yang terkait dengan sintesis kimiawi dari komponenkomponen pengobatan merupakan suatu prospek yang sangat menarik bagi ahli kimia dan ahli biokimia.

Genomics

Genomics adalah bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom, kecuali dalam bentuk yang paling kasar. Genomics adalah setiap usaha untukmenganalisa atau membandingkan seluruh komplemen genetik dari satu spesies atau lebih. Secara logis tentu saja mungkin untuk membandingkan genom-genom dengan membandingkan kurang lebih suatu himpunan bagian dari gen di dalam genom yang representatif.

Mathematical Biology

Mathematical biology juga menangani masalah-masalah biologi, namun metode yang digunakan untuk menangani masalah tersebut tidak perlu secara numerik dan tidak perlu diimplementasikan dalam software maupun hardware.

Menurut Alex Kasman [KASMAN2004] Secara umum mathematical biology melingkupi semua ketertarikan teoritis yang tidak perlu merupakan sesuatu yang beralgoritma, dan tidak perlu dalam bentuk molekul, dan tidak perlu berguna dalam menganalisis data yang terkumpul.

Proteomics

Istilah proteomics pertama kali digunakan untuk menggambarkan himpunan dari protein-protein yang tersusun (encoded) oleh genom. Michael J. Dunn [DUNN2004], mendefiniskan kata “proteome” sebagai: “The PROTEin complement of the genOME“. Dan mendefinisikan proteomics berkaitan dengan: “studi kuantitatif dan kualitatif dari ekspresi gen di level dari protein-protein fungsional itu sendiri”. Yaitu: “sebuah antarmuka antara biokimia protein dengan biologi molekul”.

Pharmacogenomics

Pharmacogenomics adalah aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada identifikasi dari target-target obat. Contohnya meliputi menjaring semua genom untuk penerima yang potensial dengan menggunakan cara Bioinformatika, atau dengan menyelidiki bentuk pola dari ekspresi gen di dalam baik patogen maupun induk selama terjadinya infeksi, atau maupun dengan memeriksa karakteristik pola-pola ekspresi yang ditemukan dalam tumor atau contoh dari pasien untuk kepentingan diagnosa (kemungkinan untuk mengejar target potensial terapi kanker).

Istilah pharmacogenomics digunakan lebih untuk urusan yang lebih “trivial” — tetapi dapat diargumentasikan lebih berguna– dari aplikasi pendekatan Bioinformatika pada pengkatalogan dan pemrosesan informasi yang berkaitan dengan ilmu Farmasi dan Genetika, untuk contohnya adalah pengumpulan informasi pasien dalam database.

Pharmacogenetics

Pharmacogenetics adalah bagian dari pharmacogenomics yang menggunakan metode genomik/Bioinformatika untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan genomik, contohnya SNP (Single Nucleotide Polymorphisms), karakteristik dari profil respons pasien tertentu dan menggunakan informasi-informasi tersebut untuk memberitahu administrasi dan pengembangan terapi pengobatan.

Gambaran dari sebagian bidang-bidang yang terkait dengan Bioinformatika di atas memperlihatkan bahwa Bioinformatika mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan mempunyai peran yang sangat besar dalam bidangnya. Bahkan pada bidang pelayanan kesehatan Bioinformatika menimbulkan disiplin ilmu baru yang menyebabkan peningkatan pelayanan kesehatan.

sumber : http://dianiesukaapel.blogspot.com/2011/05/pengantar-komputasi-modern.html

Photo Sesion -1 (KEBUN RAYA BOGOR)










Tentang Diriku

Foto saya
Depok, Jawa Barat, Indonesia
.ga cantik .ga pinter .ga tinggi .ga langsing .ga tajir .ga tenar .tapi aku punya hati untuk menyayangi siapapun dengan tulus ... dan aku juga selalu punya maaf untuk orang-orang yang mau mengakui kesalahannya ...

About this blog

... haii teman-teman ...
.. makasi yaa udah mampir ke blog aku ...
... seneng deh bisa share tulisanku bareng kalian ...
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers ^^

Cari Blog Ini